hai mata iseng... baca tulisanku ini
oleh Miftahurrohman Madiun Satu pada 03 Februari 2011 jam 12:41
Yuh...
ini hujan deras buanget.
kok ya pas selesai bayar di kasir.
buat bekal nanti malam.
sudah kutenteng sebuah tas kresek besar, dan sebah tas kresek kecil.
namanya juga bekal. dalam otak pasti isinya makanan.
gak salah juga, paling banyak makanan.
ada minuman kemasan.
tentu plus sedotan plastiknya.
ada tishoeee, cotton buddd
sama hadiah shampo yang belum sempat kuambil dua pekan lalu.
waktu itu pelayannya bilang, stok hadiah habis.
masih hujan.
di dalam minimarket ngapain?
keluar ah.
hujan deras bangedd.
motor kehujanan.
yuhh. jas hujan ada, tapi jauh di derasnya ujan.
ya, di sana, dibawah jok motorku.
lama juga nih ujan.
lirik kanan kiri.
tertarik 2 gadis muda.
tanpa malu berjualan tahu goreng di depan mini markedd.
yang satunya jualan burger.
sksdku keluar. nanya sana-nanya sini.
gak paham aku.
mereka pada ngomong apa.
konsentrasiku di jaz hujan.
lagi lihat jas, hujan.
ada 2 cewek lagi.
masih muda banget, keluar dari minimarket.
nenteng belanjaan banyak.
mata isengku mulai lirak-lirik.
melirik apa yang dibeli.
otak isengku berputar merespon mata isengku.
dengan iseng pula otakku menyimpulkan.
mereka membeli barang2 dengan big packing-low price.
khas anak desa.
giliran hidungku yang iseng mencium aroma khas mereka berdua.
wusssss.
memang cepet banget.
begitu mereka keluar tadi 3 organ isengku langsung bereaksi.
mata, otak dan hidung.
tapi sebenarnya yang pertama bereaksi adalah hidungku.
tadi, begitu mereka keluar dari belakangku. aku langsung bau keringat yang super tajaaaaam.
aku menoleh, mata melihat. otak merespon.
stop.
mataku melihat apa yang ada di sampingku sekarang.
2 cewek muda bangedd.
anak desa yang baru saja keluar dari minimarket.
kulit hitam.
dua-duanya.
yang satu rambutnya keriting panjang.
yang satu lurus.
rambut gak terurus, pikirku.
keduanya, merah terpapar panas matahari.
bener. bukan semir.
yang rambut lurus diikat lumayan rapi.
pakai karet gelang.
mungkin karet gelang simbahnya.
tahu hujan deras, mereka meringis.
"piye njupuk jas hujane?"
mereka bawa jas hujan,
ditaruh tas dengan logo hp murahan.
sekarang nyantol di sepeda ontel mereka. dalam hujan.
merekapun hanya bisa menunggu.
di dekatku.
akupun bergeser karena gak tahan baunya.
tapi sedikit gesernya.
gak jauh.
aku melirik lagi.
otak nakalku...
aku lihat wajahnya.
ternyata enggak cantik.
bajunya!!!
waaaw...
rapi...
tubuh2 kurus mereka terbungkus pakaian yang cukup rapi.
meski kalau pakaian mereka di rumah tetanggaku sudah beda status.
sudah jadi lap pel atau keset di dekat kamar mandi.
Mbak... sapaku
itu jas hujan punya Mbak??
Iya Pak. tapi hujannya gini saya tidak berani mengambil. takut basah.
Mau tak ambilkan?? -bukan sok baik lho. kebetulan agak dekat dengan tempatku berdiri.
tidak usah pak. nanti saja kalau siudah agak reda.
bener gak mau saya ambilkan?
tidak usah...
Hujan agak reda.
ingat.... agak reda!
aku nekat lari ke motor.
ambil jas hujan
pakaii jas hujan, helm. duduk di jok.
aku lihat 2 cewek itu.
Mbak ini jas hujannya saya ambilkan ya, biar cepet pulang...
jawabannya kompak.. tidak usah...
hujan memang mereda.
dikit redanya.
mereka akhirnya ambil sendiri jas hujannya.
aku cuma melihat dari kejauhan dibawah hujan.
yah... mereka aku bangett
anak desa seperti aku.
bisanya belanja yang murah tapi gede kemasannya.
keringat bau seperti aku.
pakaian jelek seperti aku.
kulit hitam seperti aku.
rambut gak bagus seperti aku.
hp murahan seperti aku.
sepeda jelek seperti aku.
mungkin miskin seperti aku.
yang tak ku tahu, apakah mimpi mereka sebesar mimpiku???
ini hujan deras buanget.
kok ya pas selesai bayar di kasir.
buat bekal nanti malam.
sudah kutenteng sebuah tas kresek besar, dan sebah tas kresek kecil.
namanya juga bekal. dalam otak pasti isinya makanan.
gak salah juga, paling banyak makanan.
ada minuman kemasan.
tentu plus sedotan plastiknya.
ada tishoeee, cotton buddd
sama hadiah shampo yang belum sempat kuambil dua pekan lalu.
waktu itu pelayannya bilang, stok hadiah habis.
masih hujan.
di dalam minimarket ngapain?
keluar ah.
hujan deras bangedd.
motor kehujanan.
yuhh. jas hujan ada, tapi jauh di derasnya ujan.
ya, di sana, dibawah jok motorku.
lama juga nih ujan.
lirik kanan kiri.
tertarik 2 gadis muda.
tanpa malu berjualan tahu goreng di depan mini markedd.
yang satunya jualan burger.
sksdku keluar. nanya sana-nanya sini.
gak paham aku.
mereka pada ngomong apa.
konsentrasiku di jaz hujan.
lagi lihat jas, hujan.
ada 2 cewek lagi.
masih muda banget, keluar dari minimarket.
nenteng belanjaan banyak.
mata isengku mulai lirak-lirik.
melirik apa yang dibeli.
otak isengku berputar merespon mata isengku.
dengan iseng pula otakku menyimpulkan.
mereka membeli barang2 dengan big packing-low price.
khas anak desa.
giliran hidungku yang iseng mencium aroma khas mereka berdua.
wusssss.
memang cepet banget.
begitu mereka keluar tadi 3 organ isengku langsung bereaksi.
mata, otak dan hidung.
tapi sebenarnya yang pertama bereaksi adalah hidungku.
tadi, begitu mereka keluar dari belakangku. aku langsung bau keringat yang super tajaaaaam.
aku menoleh, mata melihat. otak merespon.
stop.
mataku melihat apa yang ada di sampingku sekarang.
2 cewek muda bangedd.
anak desa yang baru saja keluar dari minimarket.
kulit hitam.
dua-duanya.
yang satu rambutnya keriting panjang.
yang satu lurus.
rambut gak terurus, pikirku.
keduanya, merah terpapar panas matahari.
bener. bukan semir.
yang rambut lurus diikat lumayan rapi.
pakai karet gelang.
mungkin karet gelang simbahnya.
tahu hujan deras, mereka meringis.
"piye njupuk jas hujane?"
mereka bawa jas hujan,
ditaruh tas dengan logo hp murahan.
sekarang nyantol di sepeda ontel mereka. dalam hujan.
merekapun hanya bisa menunggu.
di dekatku.
akupun bergeser karena gak tahan baunya.
tapi sedikit gesernya.
gak jauh.
aku melirik lagi.
otak nakalku...
aku lihat wajahnya.
ternyata enggak cantik.
bajunya!!!
waaaw...
rapi...
tubuh2 kurus mereka terbungkus pakaian yang cukup rapi.
meski kalau pakaian mereka di rumah tetanggaku sudah beda status.
sudah jadi lap pel atau keset di dekat kamar mandi.
Mbak... sapaku
itu jas hujan punya Mbak??
Iya Pak. tapi hujannya gini saya tidak berani mengambil. takut basah.
Mau tak ambilkan?? -bukan sok baik lho. kebetulan agak dekat dengan tempatku berdiri.
tidak usah pak. nanti saja kalau siudah agak reda.
bener gak mau saya ambilkan?
tidak usah...
Hujan agak reda.
ingat.... agak reda!
aku nekat lari ke motor.
ambil jas hujan
pakaii jas hujan, helm. duduk di jok.
aku lihat 2 cewek itu.
Mbak ini jas hujannya saya ambilkan ya, biar cepet pulang...
jawabannya kompak.. tidak usah...
hujan memang mereda.
dikit redanya.
mereka akhirnya ambil sendiri jas hujannya.
aku cuma melihat dari kejauhan dibawah hujan.
yah... mereka aku bangett
anak desa seperti aku.
bisanya belanja yang murah tapi gede kemasannya.
keringat bau seperti aku.
pakaian jelek seperti aku.
kulit hitam seperti aku.
rambut gak bagus seperti aku.
hp murahan seperti aku.
sepeda jelek seperti aku.
mungkin miskin seperti aku.
yang tak ku tahu, apakah mimpi mereka sebesar mimpiku???
Tidak ada komentar:
Posting Komentar